Pati – Perpisahan tidak berarti akhir dari sebuah perjumpaan. Perpisahan akan terjadi kembali bila suatu saat akan bertemu kembali. Maka, perpisahan mungkin berarti berpisah dalam beberapa waktu.
Tepat pada Jumat, 17 Juni 2022 para guru SMP Kanisius Pati melaksanakan perpisahan bersama Br. Edes, MTB dan Br. Ferdi MTB yang melaksanakan mutasi tugas dari SMP Kanisius Pati ke tempat tugas yang baru.
Acara perpisahan di laksanakan di Jollong. Daerah Jollong terdapat di Kabupaten Pati, jarak yang di temput dari Pati ke Jollong kurang lebih 1 jam menggunakan kendaraan roda 4. Tbia di Jollong kami semua disambut ramah dan disuguhi dengan ngopi dan snack khas Jollong…..”Hehe, enak juga ya, bisa menikmati makanan khas Jollong” spontan yang terlintas di hati.
Petugas yang menyambut rombongan dari SMP Kanisius pati langsung menawarkan ke kebun jeruk. Teman-teman guru berjalan kaki dari tempat parkiran mobil menuju kebun jeruk…. ya, jaraknya kurang lebih 100 meter. Para guru dari SMP Kanisius Pati diarahkan oleh Pak Parno, sambil berjalan santai di kebun jeruk. Kesan yang dicetuskan secara sepontan dari bapak/ibu guru sambil selfie adalah “Tempat dan pemandangannya indah, foto disini bagus” ungkap Ibu Nurmala. Pada kesempatan lain, Ibu Wiwik, alumnus guru SMP Kanisius Pati pada 2020 “Kalau makan disini, tidak dibeli, tapi kalau bawa pulang harus dibeli” ungkap alumnus waka kurikulum SMP Kanisius Pati 2 tahun silam.
Acara selanjutnya di cafe Koffie Jollong. Acara ini di pandu oleh Ibu Martha dan Pak Dinata. Sebelum acara dimulai, pertama-tama diawali dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Br. Ferdi, MTB. Tak lama membuang waktu acara selanjutnya nyanyi bareng dengan judul lagu “Sampai Jumpa” (Endank Soekamti) dan liryk lagu “Kemesraan” (Iwan Fals). Kedua lagu ini dinyanyikan bareng-bareng.
Acara inti juga diisi dengan menyampaikan kesan-kesan para guru untuk Br. Edes, MTB. Ungkapan kesan ini sungguh meneguhkan dan menginspirasi atas pengalaman selama 6 tahun bersama Br. Edes, MTB. Salah satu tokoh masyarakat sekaligus tokoh agama, Pak Jukri, mengungkapkan bahwa Br. Edes pribadi yang sangat hebat. Hebat menurut beliau nampak dalam usaha untuk membangun gedung SMP kanisius yang sangat cepat dan maju. Hebat juga telah ditunjukkan karena peduli terhadap anak-anak secara ekonomi kurang mampu, baik untuk keluarga-keluarga tidak mampu maupun anak-anak yang membutuhkan pendidikan, secara khusus di Jollong. Yang luar biasanya lagi, bruder tidak melihat latar belakang agamanya, tapi semua dibantu dan ditolong, meskipun belum kenal sama sekali. Harapannya anak-anak ini bisa meraih masa depan yang lebih baik” Kata Guru SD Jollong ini. Lanjutnya lagi, “Semoga bruder tidak melupakan kebaikan-kebaikan kami selama ini. Kami juga menyampaikan agar tetap setia dan berkembang dalam karya pelayanan” Ungkapnya sembari memandang para guru yang sedang mendengar kesan yang disampaikan.
Pada kesempatan lain, Ibu Wiwik juga mengungkapkan “Terima kasih atas kerjasamanya selama menjadi rekan kerja di SMP Kanisius Pati. Tak lupa pula beliau mengingatkan kembali tentang perjuangan awal untuk mencari dana di SMP Kanisius Pati. Bruder Edes bisa menggugah hati para donatur sehingga tergerak hatinya untuk peduli, mau berbagi, hingga SMP Kanisius Pati masih eksis sampai saat ini.” Lanjut Ibu Wiwik, saya merasakan kehilangan sosok pribadi yang memiliki figur pemimpin yang tekun dan maju masa depan yang baik” Ungkapnya dengan spontan.
Masih banyak kesan-kesan lain disampaikan oleh teman-teman guru SMP Kanisius Pati tentang kebersamaan selama 6 tahun di SMP Kanisius Pati. Semua kesan itu tidak dapat saya tuliskan satu per satu. Namun, yang perlu digarisbawahi bahwa perjuangan baik hanya dapat tercapai bilamana berjuang bersama-sama, melaksanakan secara bersama, dan mau memberikan diri (ada rasa pengorbanan diri). Bila semua dijalan secara bersama-sama, maka perubahan itu pasti sungguh terjadi.
Bruder Edes juga menyampaikan “Rasa terima kasih kepada para guru karena telah belajar bersama-sama dan berjuang bersama untuk membangun sekolah kita yang tercinta” Ungkap Br. Edes. Bruder Edes juga menegaskan bahwa “Tugas seorang pemimpin adalah mengenal pribadi-pribadi yang dipimpinnnya, mengenal dari hati ke hati. Jika proses pengenalan ini terjadi, maka dengan mudah melihat potensi-potensi masing-masing dalam diri para guru. Mengenal karakter setiap guru bagi Br. Edes bukanlah hal yang mudah. Karena perlu mengenal dari hati ke hati itu menjadi pengalaman yang menyentuh batin” Ungkap kepala sekolah periode 2017-2022. Br. Edes, memberikan harapan kepada bapak/ibu guru SMP Kanisius Pati “Agar bapak/ibu tetaplah berjuang memberikan yang terbaik untuk sekolah kita yang tercinta.” Ungkapnya untuk mengungkapkan secara singkat.
Usai acara inti yang takkala penting juga makan bersama dan nyanyi bareng. Sukacita dan kegembiraan ini disajikan dalam kata penutup, “Mohon maaf bila ada kesalahan, selama menjalankan tugas, yang kadangkala kurang sesuai dengan harapan bruder. Biarlah hal yang baik dapat dipetik dan dibawah oleh bruder sedangkan yang kurang baik tetap ditinggalkan/dilupakan selama menjalani tugas di SMP Kanisius Pati. Dan semoga di tempat tugas baru, bruder terus berkembang, dan lebih maju lagi” Ungkap ibu Nurmala yang saat ini sebagai waka kurikulum dan guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 7. Semangat ya semangat. Salam dan doa kami.